Senin, 16 April 2012

PERBAIKAN GEOMETRIK (GEOMETRIC ENHANCEMENT)

Analisis citra satelit untuk identifikasi dan inventarisasi dapat dilakukan dengan integrasi dari metode pendekatan: klasifikasi berdasarkan perbedaan nilai spektralnya, klasifikasi terbimbing dengan menggunakan input data/informasi acuan yang dianggap benar (hasil pengamatan lapangan dan referensi peta). Ada beberapa metode dalam pengkoreksian ini, antara lain rektifikasi, registrasi, dan georeferensi. Metode yang digunakan dalam ulasan kali ini adalah metode rektifikasi menggunakan Polynomial dengan menggunakan titik-titk kontrol lapangan yang dicocokkan dengan citra yang sudah benar posisi koordinatnya. Saya menggunakan software Erdas Imagine 9.1 sebagai program pengolah data citra satelit yang didapatkan.



LANGKAH KERJA

1        Membuka software ERDAS IMAGINE 9.1
2        Membuka dua viewer baru, memasukkan data citra jakut_tm92.img yang akan dikoreksi pada viewer 1 dan data citra jakut_00.img sebagai referensi pada viewer 2
3        Membuka menu data preparation à image geometric correction
4        Muncul box set geo correction dan klik viewer yang akan di koreksi yaitu jakut_tm92.img
5        Ganti select geometric model dengan model Polynomial à OK. Pada polynomial model properties à parameters, pilihlah ordo 1 lalu tekan Close.
6        Selanjutnya akan muncul kotak dialog GCP Tool Reference Setup, pilih Existing Viewer klik pada viewer 2 yaitu jakut_tm00.img yang digunakan sebagai referensi
7.    Apabila muncul reference map information, maka tekan OK.
8.    Setelah itu, akan muncul tabel informasi GCP Tool. Agar nilai yang ada menjadi kosong, maka klik kanan pada layar bagian bawah point lalu delete selection sehingga hasilnya akan menjadi tabel yang kosong.
9.   Mencari tiga titik GCP pada pixel yang sama di citra jakut_tm92.img dan Jakut_tm00.img agar nilai yang didapat akurat. Setelah itu, pada titik ke-4 akan secara otomatis ditentukan bagian pixel yang sama.
10.  Tekan objek yang berbentuk belah ketupat pada geo correction Tools à isikan output file sesuai metode yang dipakai à Merubah nilai X dan Y masing-masing 30 dan 30 à OK
11.  Masukan output file berupa Jakut_tm92_terkoreksi.img kemudian ganti output cell sizes menjadi 30 x 30.
12.  Pada layer yang sudah dipilih tadi, kemudian dibuka di viewer yang baru dan pilih raster option, pada pilihan raster option à unchek list pada clear display dan chek list pada beckground transparent lalu tekan OK. 

BEBERAPA GAMBAR DARI VIEWER YANG DIGUNAKAN

Gambar 1. Citra jakut_tm92 sebelum koreksi geometrik

Gambar 2. Citra jakut_tm92 setelah koreksi geometrik

Gambar 3. Citra jakut_00 sebagai referensi koreksi geometrik

Gambar 4. Posisi Peletakan GCP dan nilai GCP

 
 Gambar 5. Citra jakut_tm92 setelah koreksi geometrik  dengan referensi  jakut_00


Gambar 6. Posisi GCP input pada citra jakut_tm92.img


Koreksi geometrik adalah koreksi posisi citra akibat kesalahan yang disebabkan oleh konfigurasi sensor, perubahan ketinggian, posisi, dan kecepatan wahana. Koreksi geometrik mutlak dilakukan apabila posisi citra akan dioverlay dengan peta-peta atau citra lainnya yang mempunyai sistem proyeksi peta (Katiyar et. al. 2002). Dua jenis koreksi geometrik yang sering digunakan adalah rektifikasi geometrik (geometric rectification) dan registrasi geometrik (registration geometric). Rektifikasi adalah proses membuat geometrik citra menjadi planimetrik. Prosesnya adalah mencari nilai koordinat pixel GCP dengan koordinat peta yang sesuai. Rektifikasi merupakan koreksi geometrik yang presisi, karena tiap pixel tidak hanya dapat dinyatakan dalam baris dan kolom, akan tetapi juga dapat dinyatakan dalam lintang dan bujur atau meter dalam sistem proyeksi yang baku setelah proses geometrik selesai. Koreksi ini digunakan jika ingin mendapatkan luas area yang akurat dan arah serta jarak yang tepat pada citra. Rektifikasi juga disebut sebagai Image to Image Rectification (Supriatna, dkk. 2002).
Koreksi geometrik dilakukan dengan mencari sejumlah Ground Control Point (GCP) yang dapat dikenali baik pada citra maupun pada acuan dan dicatat koordinatnya. GCP yang dicari adalah tersebar merata dan relatif permanen dalam kurun waktu pendek. Selanjutnya dilakukan resampling dengan metode tetangga terdekat (nearest neighbourhood interpolation) karena metode ini paling efisien dan tidak mengubah digital number (DN) yang asli. Kemudian dilakukan eliminasi GCP yang menyebabkan nilai Root Mean Square Error (RMSE) tinggi, sampai dicapai nilai RMSE < 0,5 pixel. (Dahlan,2005)
Berdasarkan hasil yang didapatkan, nilai RMSE dari penempatan GCP adalah 0,2294, hal tersebut menjadi indicator bahwa penempatan GCP tersebut sudah dapat dikatakan benar karena berada pada selang diperbolehkannya eror suatu koreksi. Setelah Saya mendapatkan citra hasil koreksi, Saya mulai melakukan pengamatan visual terhadap citra tahun terbaru dengan citra acuan yang digunakan. Dari hasil citra satelit yang telah terkoreksi dapat dilihat perubahan yang terjadi. Perubahan-perubahan yang terlihat di antaranya adalah adanya lokasi yang mengalami pengerutan wilayah, penghijauan, dan lain sebagainya.
Kondisi penetapan GCP masih terlihat adanya eror di bagian bawah citra ketika kedua citra di-overlay-kan secara transparan, Hal tersebut mungkin terjadi karena pengambilan titik yang dipkai sebagai GCP kurang representative karena ada bagian citra yang tertutup awan sehingga tidak dapat digunakan. Hal tersebut dapat menjadi salah satu criteria dalam menentukan titik GCP seharusnya mewakili seluruh permukaan citra yang dikoreksi. Walaupun nilai RMSE sudah mendekati akurat, tapi belum menjamin akan memenuhi konsep keterwakilan pengambilan data.



DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, I Nengah Surati Jaya  dan Istomo.2005.ESTIMASI KARBON TEGAKAN ACACIA MANGIUM Willd MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT ETM+ DAN SPOT-5: STUDI KASUS DI BKPH PARUNG PANJANG KPH BOGOR. [Terhubung Berkala].http://www.google.co.id/url?sa=t&rct= …Foc.its.ac.id%2Fambilfile.php%3Fidp%3D453&ei=f5SLT8ObAoHqrQfakpTTCw&usg=AFQjCNGMBru9ezzinPWis-fuiibHr35_fw&cad=rja [ 14 April 2012]
Katiyar S., Onkar Dikshit, Krishna Kumar. 2002. GPS for Geometric Correction of Remotely Sensed Imagery: Possibilities After Termination of SA. Asian GPS Proceeding.
Supriatna, Wahyu, dan Sukartono. 2002. Teknik Perbaikan Data Digital (Koreksi dan Penajaman) Citra Satelit. Bogor: Buletin Teknik Pertanian Vol. 7 Nomor 1 tahun 2002.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar